Kamis, 28 Juni 2012

CONTOH PTK


CONTOH PENELITIAN TINDAK KELAS (PTK)
PENERAPAN METODE EVRY ONE IS A TEACHER HERE DALAM PEMBELAJARAN KITAB TA’LIMUL MUTA’ALIM DI KAMAR MADRASATUL QURAN NO 1 PON.PES SALAFIYAH SYAFI’IYAH SUKOREJO-SITUBONDO
OLEH:M.ANUGRAH ARIFIN



BAB I

A.     Latar Belakang Masalah
Perkembangan pemikiran putra-putra bangsa yang terkontaminasi dengan paham-paham sekuler yang mengusung semangat kebebasan berpikir, berkspresi dan bertindak yang di bungkus dengan dalil hak asasi manusia (HAM) telah menjadikan uregensi dan kesaklaran agama mulai terkikis. Fenomena kenakalan remaja yang saat ini menjadi masalah besar di tiap daerah yang ada di Indonesia merupakan indikasi nyata akan dekadensi moral dan keacuhan remaja terhadap pendidikan agama, terlebih dalam bidang akhlak.
Kesulitan-kesulitan dalam bidang belajar dan mengajar materi agama agama, khususnya yang berkaitan dengan akhlak dan adab juga telah merasuk sampai kelembaga-lembaga agama seperti pondok pesantren. Setidaknya hal ini terlihat dalam pengajaran Kitab ta’lim muta’alim yang merupakan salah satu kitab akhlak dan adab dalam menuntut ilmu yang diajarkan di hampir seluruh pondok pesantren salaf yang ada di Indonesia. Materi kitab ini yang bisa dikatakan kaku, penuh dengan nilai-nilai mistis yang sulit dirasionalkan di tambah lagi dengan penerapan metode qowaid wa tarjamah yang berat (untuk pelajar pemula ) dan menjadikan pelajaran terkesan  “ membosankan” menjadi faktor-faktor umum yang menyulitkan siswa untuk memahami materi kitab dalam pembelajaran di asrama MQ No 1 Pon.Pes Salafiyah syafi’iyah sukorejo, situbondo.
Berdasarkan observasi pada tanggal 4-5 april 2012, peneliti menemukan beberapa masalah dalam pembelajaran kitab ta’lim muta’alim di asrama MQ NO.1, yaitu :
a.       Dari awal pembelajaran siswa kurang perhatian
b.      Dalam menerjemah dan mengartikan kitab banyak siswa yang tidak memahami karena sebagian besar siswa belum memahami cara mendabit kitab.
c.       Ketika pembelajaran berlangsung sebagian besar siswa tertidur.
d.      Pembelajaran membosankan.

Beberapa masalah diatas bersumber mengindikasikan ketidak aktifan siswa dalam pembelajaran yang disebabkan oleh metode pembelajaran, waktu pembelajaran (setelah solat subuh), dan materi serta cara guru menyampaikan pembelajaran. Metode evry one is ateacher here merupakan salah satu metode yang berbasis aktif learning sehingga penerapan metode ini kami asumsikan dapat menyelsaikan masalah-masalah dalam pembelajaran kitab ta’lim muta’alim di asrama MQ no 1. Berdasarkan permasalahan –permasalahan di atas, peneliti merasa perlu untuk melakukan penelitian tentang penerapan metode evry one is a teacher here dalam pembelajaran kitab ta’lim muta’alim di asrama ma’hadul quran (MQ) no 1.

B.     Rumusan Masalah
1.      Bagaimana efektivitas penerapan metode evry one is a teacher here untuk mengatasi masalah-masalah dalam pembelajaran kitab ta’lim muta’alim di asrama ma’hadul quran (MQ) no 1.
2.      Faktor-faktor apa saja yang menghambat dan mendukung penerapan metode evry one is a teacher here dalam pembelajaran kitab ta’lim muta’alim di asrama ma’hadul quran (MQ) no 1.

C.     Manfaat Penelitian
Dari hasil penelitian ini kami mengharapkan manfaat yang besar bagi :
1.      Peneliti
Sebagai tambahan pengetahuan tentang problematika dalam pengajaran agama pada umumnya dan lebih khusus lagi dalam pembelajaran ta’limul muta’alim, sehingga dapat hasil penelitian ini dapat menjadi rujukan tambahan dalam menerapkan metode metode evry one is a teacher here dalam pembelajaran kitab ta’lim muta’alim
2.      Siswa
Sebagai bahan acuan tambahan untuk belajar kitab ta’lim mut’alim secara aktif,efektif dan menyenangkan
3.      Lembaga
Sebagai refrensi/rujukan tambahan sekaligus bahan evaluasi guna meningkatkan mutu pembelajaran agama dan kitab-kitab kuning yang ada di lingkungan lembaga ma’hadul qur’an.
D.     Ruang Lingkup dan Keterbatasan Penelitian
Pada dasarnya, penelitian ini mencakup metode kajian dan pembelajaran kitab kuning, metode pembelajaran aktif, dan upaya-upaya meningkatkan kualitas pemebelajaran santri di asrama ma’hadul qur’an no 1. Akan tetapi karena dampak variabelitas waktu tindakan dan kesungguhan belajar siswa saat penelitian, maka kami membatasi penelitian ini dalam hal penerapan metode evry one is a teacher here dalam pembelajaran kitab ta’lim muta’alim di asrama ma’hadul quran (MQ) no 1.

E.      Definisi Istilah
Untuk menghindari kesalahan presepsi dalam memahami judul penelitian, berikut kami jabarkan beberapa definisi istilah yang meliputi :
a.       Penerapan
Dalam kamus besar bahasa indonesia, kata terap berarti berukir, sedangkan penerapan berarti pemasangan,[1]         jadi       penerapan adalah menggunakan/memperaktekan suatu metode sehingga mencapai tujuan pembelajaran.


b.      Metode evry one is a teacher here
Metode everyone is a teacher here yaitu metode yang dapat digunakan untuk meningkatkan proses pembelajaran siswa, dan dapat disesuaikan dengan tujuan yang ingin dicapai oleh pembelajaran pada berbagai mata pelajaran, khususnya mencapaian tujuan yaitu meliputi aspek : kemampuan mengemukakan pendapat, kemampuan menganalisa masalah, kemampuan menuliskan pendapat-pendapatnya (kelompoknya) setelah melakukan pengamatan, kemampuan menyimpulkan, dan lain-lain.[2]
c.       Pembelajaran
Pembelajaran berasal dari kata belajar yang bermakana usaha pengembangan diri yang akan menghasilkan informasi herbal, keterampilan intelek, keterampilan motorik, sikap dan siasat kognitif. Maka pembelajaran adalah rekayasa stimulus yang dirancang untuk mencapai hasil belajar yang maksimal.[3]

d.      Kitab ta’limul muta’alim
Kitab ta’limul muta’alim adalah kitab yang membahas tentang adab-adab dan kiat-kiat belajar, serta tuntunan-tuntunan/langkah-langkah yang harus ditempuh seoramg pelajar agar mencapai kesuksesan (dunia ,akhirat) dalam menuntut ilmu.










BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A.     Metode evry one is a teacher here
a.        Pengertian Metode evry one is a teacher here
Metode everyone is a teacher here yaitu metode yang dapat digunakan untuk meningkatkan proses pembelajaran siswa, dan dapat disesuaikan dengan tujuan yang ingin dicapai oleh pembelajaran pada berbagai mata pelajaran, khususnya mencapaian tujuan yaitu meliputi aspek : kemampuan mengemukakan pendapat, kemampuan menganalisa masalah, kemampuan menuliskan pendapat-pendapatnya (kelompoknya) setelah melakukan pengamatan, kemampuan menyimpulkan, dan lain-lain.
b.      Prinsip Pokok Metode Every One is a Teacher Here
Dalam hal metode every one is a teacher here, dikemukakan oleh Asy Syaibany yang dikutip oleh Muhamad Nurdin (2004 : 111), menjelasakan bahwa:
terdapat tujuh prinsip pokok yang harus diterapkan oleh seorang guru dalam hal metode pengajaran, yaitu (1) mengetahui motivasi, kebutuhan, dan minat anak didiknya; (2) mengetahui tujuan pendidikan yang sudah diterapkan sebelum pelaksanaan pendidikan; (3) mengetahui tahap kematangan (maturity), perkembangan, serta perubahan anak didik; (4) mengetahui perbedaan-perbedaan individu anak didik; (5) memperhatikan pemahaman dan mengetahui hubungan-hubungan, dan kebebasan berfikir; (6) menjadikan proses pendidikan sebagai pengalaman yang menggembirakan bagi anak didik; dan (7) menegakkan contoh yang baik (uswatun hasanah).
Penjelasan tersebut diperkuat dengan pendapat Muhaimin dan Mujib (1993 : 232), menyatakan bahwa : tujuan diadakannya metode adalah menjadikan proses dan hasil belajar mengajar menjadi lebih baik berdaya guna dan menimbulkan kesadaran anak didik untuk mengamalkan ketentuan ajajaran agama (Islam) melalui teknik motivasi yang menimbulkan gairah belajar anak didik secara
            mantap.

c.       Teknik penerapan metode evry one is a teacher here
Dalam menerapkan metode evry one is a teacher here, guru dapat mengembangakan teknik sesuai dengan tingkat kemampuan siswa dan kondisi kelas, diantara teknik penerapan metode evry one is a teacher here ialah :
1.      Guru memerintahkan masing-masing siswa untuk menulis pertanyaan yang berhubungan dengan materi pembahasan dalam selembar kertas.
2.      Guru mengumpulkan kertas-kertas yang berisi pertanyaan siswa dalam satu wadah.
3.      Kertas yang dikumpulkan tadi dibagikan kembali kepada siswa secara acak.
4.      Guru memberikan senjang waktu sekitar 5-10 menit bagi siswa untuk memikirkan jawaban dari masing-masing pertanyaan yang mereka dapatkan.
5.      Guru memerintahkan siswa maju satu persatu untuk menjelaskan/mempresentasikan jawaban dari pertanyaan yang mereka dapatkan.
6.      Guru memperkuat dan memperluas pembahasan materi pelajaran berdasarkan pertanyaan-pertanyaan yang telah dibahas oleh masing-masing siswa.

B.     Belajar dan Pembelajaran
Ust.jauhari menjelaskan bahwa pembelajaran itu terbatas pada pemberian pengetahuan kedalam akal dan penyampaian ilmu-ilmu kedalam fikiran, sedangkan pendidikan memilikki makna yang lebih luas dari pembelajaran, namun merupakan satu kesatuan. Karena sebuah pendidikan tidak akan menjadi baik dan sempurna kecuali dengan pembelajaran yang baik, dan sebuah pembelajaran tidak akan disebut pembelajaran yang baik kecuali berasaaskan pada pendidikan yang baik.[4]
Dr. Muliayati dan drs. mujdiyono (2006) mendefinisikan makna pembelajaran dengan terleih dahulu mendefinisikan makna belajar. Menurutnya belajar adalah usaha pengembangan diri yang akan menghasilkan informasi herbal, keterampilan intelek, keterampilan motorik, sikap dan siasat kognitif, adapun pembelajaran lebih ditekankan pada usaha pendidik untuk memberikan rekayasa stimulus untuk memaksimalkan hasil belajar, .[5]
Pendapat lain dikemukakan oleh prof. A. chaedar alwashilah, menurut beliau pembelajaran bukanlah hal yang dapat dicapai hanya dengan mengharapkan berkah tuhan, melainkan pembelajaran itu adalah usaha-usaha yang memerlukan kinerja cerdas dengan kepemimpinan dan keguruan yang nurturant dengan segala prosesnya sambil memperhatikan segi-segi penyesuaian budaya (cultural fit), atau nilai-nilai dimensi budaya yang dianut untuk meningkatkan kinerja civitas akademika suatu lembaga pendidikan. [6]

C.     Kitab ta’lim Muta’alim
Kitab ta’limul muta’alim adalah kitab yang di karang oleh syekh zarnuji yang membahas tentang adab-adab dan kiat-kiat belajar, serta tuntunan-tuntunan/langkah-langkah yang harus ditempuh seoramg pelajar agar mencapai kesuksesan (dunia ,akhirat) dalam menuntut ilmu.[7]


BAB III
METODE PENELITIAN
A.     Pendekatan penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif jenis penelitian tindakan kelas. Pendekatan penelitian tersebut di gunakan untuk mendeskripsikan fenomena (masalah-masalah) yang terjadi dalam pembelajaran kitab ta’limul muta’alim di asrama ma’hadul qur’an no.1 sekaligus mencari pemecahan dan solusinya.
B.     Kehadiran dan peran peneliti di lapangan
Peneliti adalah guru yang mengajarkan kitab ta’limul muta’alim di asrama ma’hadul qur’an no 1 sehingga peneliti merasakan langsung masalah-masalah yang terjadi dalam pembelajaran tersebut. Peneliti manjadi instrumen inti dalam penelitian dengan di bantu oleh beberapa obserfer dari luar (teman kelompok).
C.     Kancah penelitian
Penelitian ini di laksanakan di asrama ma’hadul quran (MQ) no 1 yang merupakan asrama cabang dari PON.PES Salafiyah Syafiiyah sukorejo Situbondo.
D.     Subjek penelitian
Yang menjadi subjek tindakan dalam penelitian ini adalah dua puluh lima (20) santri yang berasrama di kamar MQ no. 1. mayoritas santri di kamar MQ no 1 masih di jenjang MI (Madrasah Ibtidaiyah) untuk sekolah diniyah dan SMP untuk sekolah umum, kecuali dua orang (rizal dan muzayyin) siswa SMA Ibrahimy dan tiga orang mahasiswa IAII.
E.      Data dan sumber data
Yang menjadi sumber data aktif dalam penelitian ini adalah santri MQ no 1 dalam hal intraksi dan keterlibatan mereka baik dengan pengajar maupun antar siswa selama proses pembelajaran kitab ta’lim di kamar tersebut. Adapun sumber data non aktif ialah suasana, konteks dan lingkungan saat pembelajaran kitab ta’lim mutalim di kamar MQ no 1.

F.      Pengumpulan data
Untuk mengumpulkan data tentang proses dan interaksi pembelajaran, peneliti melakukan observasi yang di bantu oleh beberapa observer, untuk mengumpulkan data tentang pandangan dan sikap siswa terhadap tindakan yang peneliti lakukan, peneliti mengunakan kuesioner dan untuk data hasil belajar, peneliti menggunakan tes.

G.     Analisis data, evaluasi dan refleksi
Analisis data yang data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data model spradely dimana peneliti melakukan analisis data bersamaan dengan pengumpulan data dilapangan. Evaluasi dalam penelitian ini dilakukan dengan cara menetapkan keefektifan atau keberhasilan pencapaian pada setiap siklus, dari hasil analisis dan evaluasi tadi, tim peneliti akan melakukan refleksi data guna menetapkan langkah selanjutnya dalam upaya melakukan perbaikan dalam pembelajaran kitab ta’limmuta’alim di kamar MQ no 1.

H.     Prosedur penelitian
Dalam penelitian ini, tim peneliti membuat langkah-langkah penelitian yang meliputi :
a.        pembuatan skenario pembelajaran (RPP terlampir)
b.      Mempersiapkan sarana prasana yang mendukung penerapan tindakan (penerapan metode evry one is teacher here)
c.       Mempersiapkan instrumen penelitian
d.      Melakukan simulasi pelaksanaan tindakan dan menguji keterlaksanaannya di lapangan.
           




BAB IV
PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN

A.     Paparan Data

PTK 1 (SIKLUS PERTAMA)

1.      Observasi
Berdasarkan observasi, peneliti/guru  menemukan beberapa masalah dan kekurangan dalam RPP I dan penerapannya untuk pembelajaran pertama di kamar MQ No. 1, masalah-masalah tersebut meliputi :
e.       Dari awal pembelajaran siswa kurang perhatian
f.        Dalam menerjemah dan mengartikan kitab banyak siswa yang tidak memahami karena sebagian besar siswa belum memahami cara mendabit kitab.
g.       Ketika pembelajaran berlangsung sebagian besar siswa tertidur.
h.       Pembelajaran membosankan

2.      Planing
Berdasarkan  permasalahan-permasalahan di atas, peneliti/ guru merancang dan memodifikasi rencana pembelajaran dengan menambahkan metode evry one is teacher here, untuk diterapkan dalam pembelajaran berikutnya. RPP II terlampir

3.      Akting
Guru menerapkan dan melaksanakan perencaan pembelajaran yang telah di rancang untuk pembelajaran kedua di  kamar MQ no 1 pada hari Rabu 14 april 2012. Langkah-langkah pembelajaran inti ;
1.      Menerjemahkan materi tentang Kelebihan Ilmu Fiqih Dan Ilmu Hal Dalam Kitab Ta’lim Muta’alim

Tidak ada komentar: