CONTOH
PENELITIAN TINDAK KELAS (PTK)
PENERAPAN
METODE EVRY ONE IS A TEACHER HERE DALAM PEMBELAJARAN KITAB TA’LIMUL MUTA’ALIM
DI KAMAR MADRASATUL QURAN NO 1 PON.PES SALAFIYAH SYAFI’IYAH SUKOREJO-SITUBONDO
OLEH:M.ANUGRAH
ARIFIN
BAB I
A. Latar
Belakang Masalah
Perkembangan
pemikiran putra-putra bangsa yang terkontaminasi dengan paham-paham sekuler
yang mengusung semangat kebebasan berpikir, berkspresi dan bertindak yang di
bungkus dengan dalil hak asasi manusia (HAM) telah menjadikan uregensi dan
kesaklaran agama mulai terkikis. Fenomena kenakalan remaja yang saat ini
menjadi masalah besar di tiap daerah yang ada di Indonesia merupakan indikasi nyata
akan dekadensi moral dan keacuhan remaja terhadap pendidikan agama, terlebih
dalam bidang akhlak.
Kesulitan-kesulitan
dalam bidang belajar dan mengajar materi agama agama, khususnya yang berkaitan
dengan akhlak dan adab juga telah merasuk sampai kelembaga-lembaga agama
seperti pondok pesantren. Setidaknya hal ini terlihat dalam pengajaran Kitab
ta’lim muta’alim yang merupakan salah satu kitab akhlak dan adab dalam menuntut
ilmu yang diajarkan di hampir seluruh pondok pesantren salaf yang ada di Indonesia .
Materi kitab ini yang bisa dikatakan kaku, penuh dengan nilai-nilai mistis yang
sulit dirasionalkan di tambah lagi dengan penerapan metode qowaid wa tarjamah
yang berat (untuk pelajar pemula ) dan menjadikan pelajaran terkesan “ membosankan” menjadi faktor-faktor umum
yang menyulitkan siswa untuk memahami materi kitab dalam pembelajaran di asrama
MQ No 1 Pon.Pes Salafiyah syafi’iyah sukorejo, situbondo.
Berdasarkan
observasi pada tanggal 4-5 april 2012, peneliti menemukan beberapa masalah
dalam pembelajaran kitab ta’lim muta’alim di asrama MQ NO.1, yaitu :
a. Dari
awal pembelajaran siswa kurang perhatian
b. Dalam
menerjemah dan mengartikan kitab banyak siswa yang tidak memahami karena
sebagian besar siswa belum memahami cara mendabit kitab.
c. Ketika
pembelajaran berlangsung sebagian besar siswa tertidur.
d. Pembelajaran
membosankan.
Beberapa
masalah diatas bersumber mengindikasikan ketidak aktifan siswa dalam
pembelajaran yang disebabkan oleh metode pembelajaran, waktu pembelajaran
(setelah solat subuh), dan materi serta cara guru menyampaikan pembelajaran.
Metode evry one is ateacher here merupakan salah satu metode yang berbasis
aktif learning sehingga penerapan metode ini kami asumsikan dapat menyelsaikan
masalah-masalah dalam pembelajaran kitab ta’lim muta’alim di asrama MQ no 1. Berdasarkan
permasalahan –permasalahan di atas, peneliti merasa perlu untuk melakukan penelitian
tentang penerapan metode evry one is a teacher here dalam pembelajaran kitab
ta’lim muta’alim di asrama ma’hadul quran (MQ) no 1.
B. Rumusan
Masalah
1. Bagaimana
efektivitas penerapan metode evry one is a teacher here untuk mengatasi
masalah-masalah dalam pembelajaran kitab ta’lim muta’alim di asrama ma’hadul
quran (MQ) no 1.
2. Faktor-faktor
apa saja yang menghambat dan mendukung penerapan metode evry one is a teacher
here dalam pembelajaran kitab ta’lim muta’alim di asrama ma’hadul quran (MQ) no
1.
C. Manfaat
Penelitian
Dari
hasil penelitian ini kami mengharapkan manfaat yang besar bagi :
1. Peneliti
Sebagai tambahan pengetahuan tentang problematika
dalam pengajaran agama pada umumnya dan lebih khusus lagi dalam pembelajaran
ta’limul muta’alim, sehingga dapat hasil penelitian ini dapat menjadi rujukan
tambahan dalam menerapkan metode metode evry one is a teacher
here dalam pembelajaran kitab ta’lim muta’alim
2. Siswa
Sebagai bahan acuan tambahan untuk belajar
kitab ta’lim mut’alim secara aktif,efektif dan menyenangkan
3. Lembaga
Sebagai refrensi/rujukan tambahan sekaligus
bahan evaluasi guna meningkatkan mutu pembelajaran agama dan kitab-kitab kuning
yang ada di lingkungan lembaga ma’hadul qur’an.
D. Ruang
Lingkup dan Keterbatasan Penelitian
Pada dasarnya,
penelitian ini mencakup metode kajian dan pembelajaran kitab kuning, metode
pembelajaran aktif, dan upaya-upaya meningkatkan kualitas pemebelajaran santri
di asrama ma’hadul qur’an no 1. Akan tetapi karena dampak variabelitas waktu
tindakan dan kesungguhan belajar siswa saat penelitian, maka kami membatasi
penelitian ini dalam hal penerapan metode evry one is a teacher here dalam
pembelajaran kitab ta’lim muta’alim di asrama ma’hadul quran (MQ) no 1.
E. Definisi
Istilah
Untuk
menghindari kesalahan presepsi dalam memahami judul penelitian, berikut kami
jabarkan beberapa definisi istilah yang meliputi :
a. Penerapan
Dalam kamus besar bahasa indonesia, kata terap berarti berukir,
sedangkan penerapan berarti pemasangan,[1] jadi penerapan
adalah menggunakan/memperaktekan suatu metode sehingga mencapai tujuan
pembelajaran.
b. Metode
evry one is a teacher here
Metode everyone is a teacher here yaitu metode yang dapat
digunakan untuk meningkatkan proses pembelajaran siswa, dan dapat disesuaikan
dengan tujuan yang ingin dicapai oleh pembelajaran pada berbagai mata
pelajaran, khususnya mencapaian tujuan yaitu meliputi aspek : kemampuan
mengemukakan pendapat, kemampuan menganalisa masalah, kemampuan menuliskan
pendapat-pendapatnya (kelompoknya) setelah melakukan pengamatan, kemampuan
menyimpulkan, dan lain-lain.[2]
c.
Pembelajaran
Pembelajaran
berasal dari kata belajar yang bermakana usaha pengembangan diri yang akan
menghasilkan informasi herbal, keterampilan intelek, keterampilan motorik,
sikap dan siasat kognitif. Maka pembelajaran adalah rekayasa stimulus
yang dirancang untuk mencapai hasil belajar yang maksimal.[3]
d. Kitab
ta’limul muta’alim
Kitab ta’limul muta’alim adalah kitab yang
membahas tentang adab-adab dan kiat-kiat belajar, serta
tuntunan-tuntunan/langkah-langkah yang harus ditempuh seoramg pelajar agar
mencapai kesuksesan (dunia ,akhirat) dalam menuntut ilmu.
BAB II
KAJIAN
PUSTAKA
A. Metode
evry one is a teacher here
a. Pengertian Metode evry one is a teacher here
Metode everyone is a teacher here yaitu metode yang dapat digunakan untuk
meningkatkan proses pembelajaran siswa, dan dapat disesuaikan dengan tujuan
yang ingin dicapai oleh pembelajaran pada berbagai mata pelajaran, khususnya
mencapaian tujuan yaitu meliputi aspek : kemampuan mengemukakan pendapat,
kemampuan menganalisa masalah, kemampuan menuliskan pendapat-pendapatnya
(kelompoknya) setelah melakukan pengamatan, kemampuan menyimpulkan, dan
lain-lain.
b. Prinsip Pokok
Metode Every One is a Teacher Here
Dalam hal metode every
one is a teacher here, dikemukakan oleh Asy Syaibany yang dikutip oleh Muhamad
Nurdin (2004 : 111), menjelasakan bahwa:
terdapat tujuh prinsip pokok yang harus diterapkan oleh seorang guru dalam hal metode pengajaran, yaitu (1) mengetahui motivasi, kebutuhan, dan minat anak didiknya; (2) mengetahui tujuan pendidikan yang sudah diterapkan sebelum pelaksanaan pendidikan; (3) mengetahui tahap kematangan (maturity), perkembangan, serta perubahan anak didik; (4) mengetahui perbedaan-perbedaan individu anak didik; (5) memperhatikan pemahaman dan mengetahui hubungan-hubungan, dan kebebasan berfikir; (6) menjadikan proses pendidikan sebagai pengalaman yang menggembirakan bagi anak didik; dan (7) menegakkan contoh yang baik (uswatun hasanah).
Penjelasan tersebut diperkuat dengan pendapat Muhaimin dan Mujib (1993 : 232), menyatakan bahwa : tujuan diadakannya metode adalah menjadikan proses dan hasil belajar mengajar menjadi lebih baik berdaya guna dan menimbulkan kesadaran anak didik untuk mengamalkan ketentuan ajajaran agama (Islam) melalui teknik motivasi yang menimbulkan gairah belajar anak didik secara mantap.
terdapat tujuh prinsip pokok yang harus diterapkan oleh seorang guru dalam hal metode pengajaran, yaitu (1) mengetahui motivasi, kebutuhan, dan minat anak didiknya; (2) mengetahui tujuan pendidikan yang sudah diterapkan sebelum pelaksanaan pendidikan; (3) mengetahui tahap kematangan (maturity), perkembangan, serta perubahan anak didik; (4) mengetahui perbedaan-perbedaan individu anak didik; (5) memperhatikan pemahaman dan mengetahui hubungan-hubungan, dan kebebasan berfikir; (6) menjadikan proses pendidikan sebagai pengalaman yang menggembirakan bagi anak didik; dan (7) menegakkan contoh yang baik (uswatun hasanah).
Penjelasan tersebut diperkuat dengan pendapat Muhaimin dan Mujib (1993 : 232), menyatakan bahwa : tujuan diadakannya metode adalah menjadikan proses dan hasil belajar mengajar menjadi lebih baik berdaya guna dan menimbulkan kesadaran anak didik untuk mengamalkan ketentuan ajajaran agama (Islam) melalui teknik motivasi yang menimbulkan gairah belajar anak didik secara mantap.
c. Teknik
penerapan metode evry one is a teacher here
Dalam menerapkan metode evry one is a
teacher here, guru dapat mengembangakan teknik sesuai dengan tingkat kemampuan
siswa dan kondisi kelas, diantara teknik penerapan metode evry one is a teacher
here ialah :
1. Guru
memerintahkan masing-masing siswa untuk menulis pertanyaan yang berhubungan
dengan materi pembahasan dalam selembar kertas.
2. Guru
mengumpulkan kertas-kertas yang berisi pertanyaan siswa dalam satu wadah.
3. Kertas
yang dikumpulkan tadi dibagikan kembali kepada siswa secara acak.
4. Guru
memberikan senjang waktu sekitar 5-10 menit bagi siswa untuk memikirkan jawaban
dari masing-masing pertanyaan yang mereka dapatkan.
5. Guru
memerintahkan siswa maju satu persatu untuk menjelaskan/mempresentasikan
jawaban dari pertanyaan yang mereka dapatkan.
6. Guru
memperkuat dan memperluas pembahasan materi pelajaran berdasarkan
pertanyaan-pertanyaan yang telah dibahas oleh masing-masing siswa.
B. Belajar
dan Pembelajaran
Ust.jauhari menjelaskan bahwa pembelajaran itu terbatas pada pemberian
pengetahuan kedalam akal dan penyampaian ilmu-ilmu kedalam fikiran, sedangkan
pendidikan memilikki makna yang lebih luas dari pembelajaran, namun merupakan
satu kesatuan. Karena sebuah pendidikan tidak akan menjadi baik dan sempurna
kecuali dengan pembelajaran yang baik, dan sebuah pembelajaran tidak akan
disebut pembelajaran yang baik kecuali berasaaskan pada pendidikan yang baik.[4]
Dr. Muliayati dan drs.
mujdiyono (2006) mendefinisikan makna pembelajaran dengan terleih dahulu
mendefinisikan makna belajar. Menurutnya belajar adalah usaha pengembangan diri
yang akan menghasilkan informasi
herbal, keterampilan intelek, keterampilan motorik, sikap dan siasat kognitif,
adapun pembelajaran lebih ditekankan pada usaha pendidik untuk memberikan
rekayasa stimulus untuk memaksimalkan hasil belajar, .[5]
Pendapat lain dikemukakan
oleh prof. A. chaedar alwashilah, menurut beliau pembelajaran bukanlah hal yang
dapat dicapai hanya dengan mengharapkan berkah tuhan, melainkan pembelajaran
itu adalah usaha-usaha yang memerlukan kinerja cerdas dengan kepemimpinan dan
keguruan yang nurturant dengan segala prosesnya sambil memperhatikan segi-segi
penyesuaian budaya (cultural fit), atau nilai-nilai dimensi budaya yang dianut
untuk meningkatkan kinerja civitas akademika suatu lembaga pendidikan. [6]
C. Kitab
ta’lim Muta’alim
Kitab
ta’limul muta’alim adalah kitab yang di karang oleh syekh zarnuji yang membahas
tentang adab-adab dan kiat-kiat belajar, serta
tuntunan-tuntunan/langkah-langkah yang harus ditempuh seoramg pelajar agar
mencapai kesuksesan (dunia ,akhirat) dalam menuntut ilmu.[7]
BAB III
METODE
PENELITIAN
A. Pendekatan
penelitian
Penelitian
ini menggunakan pendekatan kualitatif jenis penelitian tindakan kelas.
Pendekatan penelitian tersebut di gunakan untuk mendeskripsikan fenomena
(masalah-masalah) yang terjadi dalam pembelajaran kitab ta’limul muta’alim di
asrama ma’hadul qur’an no.1 sekaligus mencari pemecahan dan solusinya.
B. Kehadiran
dan peran peneliti di lapangan
Peneliti
adalah guru yang mengajarkan kitab ta’limul muta’alim di asrama ma’hadul qur’an
no 1 sehingga peneliti merasakan langsung masalah-masalah yang terjadi dalam
pembelajaran tersebut. Peneliti manjadi instrumen inti dalam penelitian dengan
di bantu oleh beberapa obserfer dari luar (teman kelompok).
C. Kancah
penelitian
Penelitian
ini di laksanakan di asrama ma’hadul quran (MQ) no 1 yang merupakan asrama
cabang dari PON.PES Salafiyah Syafiiyah sukorejo Situbondo.
D. Subjek
penelitian
Yang
menjadi subjek tindakan dalam penelitian ini adalah dua puluh lima (20) santri yang berasrama di kamar MQ
no. 1. mayoritas santri di kamar MQ no 1 masih di jenjang MI (Madrasah
Ibtidaiyah) untuk sekolah diniyah dan SMP untuk sekolah umum, kecuali dua orang
(rizal dan muzayyin) siswa SMA Ibrahimy dan tiga orang mahasiswa IAII.
E. Data
dan sumber data
Yang
menjadi sumber data aktif dalam penelitian ini adalah santri MQ no 1 dalam hal
intraksi dan keterlibatan mereka baik dengan pengajar maupun antar siswa selama
proses pembelajaran kitab ta’lim di kamar tersebut. Adapun sumber data non
aktif ialah suasana, konteks dan lingkungan saat pembelajaran kitab ta’lim
mutalim di kamar MQ no 1.
F. Pengumpulan
data
Untuk
mengumpulkan data tentang proses dan interaksi pembelajaran, peneliti melakukan
observasi yang di bantu oleh beberapa observer, untuk mengumpulkan data tentang
pandangan dan sikap siswa terhadap tindakan yang peneliti lakukan, peneliti
mengunakan kuesioner dan untuk data hasil belajar, peneliti menggunakan tes.
G. Analisis
data, evaluasi dan refleksi
Analisis
data yang data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data model
spradely dimana peneliti melakukan analisis data bersamaan dengan pengumpulan
data dilapangan. Evaluasi dalam penelitian ini dilakukan dengan cara menetapkan
keefektifan atau keberhasilan pencapaian pada setiap siklus, dari hasil
analisis dan evaluasi tadi, tim peneliti akan melakukan refleksi data guna
menetapkan langkah selanjutnya dalam upaya melakukan perbaikan dalam pembelajaran
kitab ta’limmuta’alim di kamar MQ no 1.
H. Prosedur
penelitian
Dalam
penelitian ini, tim peneliti membuat langkah-langkah penelitian yang meliputi :
a. pembuatan skenario pembelajaran (RPP
terlampir)
b. Mempersiapkan
sarana prasana yang mendukung penerapan tindakan (penerapan metode evry one is
teacher here)
c. Mempersiapkan
instrumen penelitian
d. Melakukan
simulasi pelaksanaan tindakan dan menguji keterlaksanaannya di lapangan.
BAB IV
PAPARAN
DATA DAN TEMUAN PENELITIAN
A. Paparan
Data
PTK 1
(SIKLUS PERTAMA)
1. Observasi
Berdasarkan
observasi, peneliti/guru menemukan
beberapa masalah dan kekurangan dalam RPP I dan penerapannya untuk pembelajaran
pertama di kamar MQ No. 1, masalah-masalah tersebut meliputi :
e. Dari
awal pembelajaran siswa kurang perhatian
f.
Dalam menerjemah dan mengartikan kitab banyak
siswa yang tidak memahami karena sebagian besar siswa belum memahami cara
mendabit kitab.
g. Ketika
pembelajaran berlangsung sebagian besar siswa tertidur.
h. Pembelajaran
membosankan
2. Planing
Berdasarkan permasalahan-permasalahan di atas, peneliti/
guru merancang dan memodifikasi rencana pembelajaran dengan menambahkan metode evry
one is teacher here, untuk diterapkan dalam pembelajaran berikutnya. RPP II
terlampir
3. Akting
Guru
menerapkan dan melaksanakan perencaan pembelajaran yang telah di rancang untuk
pembelajaran kedua di kamar MQ no 1 pada
hari Rabu 14 april 2012. Langkah-langkah pembelajaran inti ;
1.
Menerjemahkan materi tentang Kelebihan Ilmu Fiqih Dan Ilmu Hal Dalam Kitab
Ta’lim Muta’alim